KESIBUKAN yang harus dijalani wanita karier di kota besar seperti di
Kota Semarang membuat para ibu kehabisan waktu untuk bisa menyusui
bayinya. Apalagi, kesadaran ibu untuk memberikan air susu ibu (ASI)
eksklusif sejak bayi berusia 0-6 bulan makin tinggi. ASI merupakan makan
bernutrisi dan berenergi tinggi, yang mudah untuk dicerna.
ASI memiliki kandungan yang dapat membantu menyerapan nutrisi. Pada
bulan-bulan awal, saat bayi dalam kondisi yang paling rentan, ASI
eksklusif membantu melindunginya bayi dari diare, sudden infant death
syndrome/SIDS atau sindrom kematian tibatiba pada bayi, infeksi telinga
dan penyakit infeksi lain yang biasa terjadi. Riset medis juga
mengatakan bahwa ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan baik pada
usia enam bulan pertama, bahkan pada usia lebih dari 6 bulan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan ASI adalah suatu
cara yang tidak tertandingi oleh apapun dalam menyediakan makanan ideal
untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi. Evaluasi pada
bukti-bukti yang telah ada menunjukkan bahwa pada tingkat populasi
dasar, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan adalah cara yang paling
optimal dalam pemberian makan kepada bayi.
Kesempatan ini pula yang membuat Ahmad Faishal, warga Jalan Lebdosari
III Nomor 10, Kalibanteng Kulon, membuka peluang bisnis antarjemput
ASI. Usaha itu diberi nama Ajaib dan mulai berjalan pada pertengahan
Juni lalu. Dengan box freezer ditambah ice gel, cooler dan bag cooler,
dia menjamin suhu ASI tetap terjaga. Untuk mencegah tertukarnya ASI,
digunakan botol kaca gravir yang dimasukkan ke dalam sebuah tas kecil.
”Tas kecil yang juga kita beri nama itu dikunci, kuncinya yang punya
hanya sang ibu dan yang di rumah. Sehingga, tidak akan tertukar,” kata
Ahmad Faishal saat ditemui kemarin. Untuk paket berlangganan, Ahmad
Faishal mematok harga Rp 27 ribu untuk sekali pengantaran, Rp 122.500
untuk paket mingguan atau lima hari dan Rp 425 ribu untuk paket bulanan
atau 20 hari.
”Dalam sehari Ajaib rata-rata baru melayani 10-15 pengiriman ASI.
Usaha yang saya lakukan tidak semata bisnis tetapi juga mengemban misi
sosial juga. Dan, ini masih awal, kita akan menjalin kerja sama dengan
komunitas-komunitas ibu menyusui,” kata penyiar berita TVRI Jawa Tengah
itu. Ajaib, kata dia, saat ini baru melayani pengiriman ASI seantero
Kota Semarang. Segmen pasar Ajaib adalah para ibu kantoran yang memiliki
balita. Daya tahan ASI yang singkat membuat maksimal pengiriman dua jam
sampai ke tempat tujuan.
Agar kualitas ASI tidak berkurang, maka pengiriman dilakukan dengan
sepeda motor plus kotak pendingin. Untuk menjaga kepercayaan pelanggan,
imbuh dia, para kurir pun dibekali pengetahuan akan rute jalan yang
harus ditempuh sehingga bisa mencari jalan yang tercepat. Selain itu
setiap kendala yang dihadapi di jalan seperti macet ataupun kerusakan
pada kendaraan akan selalu diinformasikan kepada pelanggan.
Namun bukan berarti usahanya ini tidak menemui kendala. ”Terkadang si
ibu belum memerah susu saat kurir datang ke kantor, yang artinya akan
memakan waktu. Karenanya, saya sering mengingatkan konsumen agar memerah
susu sebelum kurir datang dan menitipkan pada satpam atau resepsionis
kantor jika tidak berada di tempat saat kurir datang.
Toleransi menunggu susu dipatok 15 menit agar tidak terjadi
keterlambatan pengantaran.” Hadirnya layanan antar jemput ASI diakui
Asmanah, warga Krapyak, Semarang Barat merasa bisa lebih nyaman bekerja
dan bayinya yang baru berusia tiga bulan tetap mendapatkan gizi.
”Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Disisi lain, saya harus
membantu suami untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, tetapi saya juga
bisa memperhatikan kebutuhan gizi anak,” ujar Asmanah yang telah
memanfaatkan jasa Ajaib sejak sebulan ini, kemarin. (Muhammad
Syukron-39)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar