Jumat, 22 Agustus 2014

Liputan Surat Kabar Suara Merdeka, Jumat 22 Agustus 2014


KESIBUKAN yang harus dijalani wanita karier di kota besar seperti di Kota Semarang membuat para ibu kehabisan waktu untuk bisa menyusui bayinya. Apalagi, kesadaran ibu untuk memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif sejak bayi berusia 0-6 bulan makin tinggi. ASI merupakan makan bernutrisi dan berenergi tinggi, yang mudah untuk dicerna.
ASI memiliki kandungan yang dapat membantu menyerapan nutrisi. Pada bulan-bulan awal, saat bayi dalam kondisi yang paling rentan, ASI eksklusif membantu melindunginya bayi dari diare, sudden infant death syndrome/SIDS atau sindrom kematian tibatiba pada bayi, infeksi telinga dan penyakit infeksi lain yang biasa terjadi. Riset medis juga mengatakan bahwa ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan baik pada usia enam bulan pertama, bahkan pada usia lebih dari 6 bulan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan ASI adalah suatu cara yang tidak tertandingi oleh apapun dalam menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi. Evaluasi pada bukti-bukti yang telah ada menunjukkan bahwa pada tingkat populasi dasar, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan adalah cara yang paling optimal dalam pemberian makan kepada bayi.
Kesempatan ini pula yang membuat Ahmad Faishal, warga Jalan Lebdosari III Nomor 10, Kalibanteng Kulon, membuka peluang bisnis antarjemput ASI. Usaha itu diberi nama Ajaib dan mulai berjalan pada pertengahan Juni lalu. Dengan box freezer ditambah ice gel, cooler dan bag cooler, dia menjamin suhu ASI tetap terjaga. Untuk mencegah tertukarnya ASI, digunakan botol kaca gravir yang dimasukkan ke dalam sebuah tas kecil.
”Tas kecil yang juga kita beri nama itu dikunci, kuncinya yang punya hanya sang ibu dan yang di rumah. Sehingga, tidak akan tertukar,” kata Ahmad Faishal saat ditemui kemarin. Untuk paket berlangganan, Ahmad Faishal mematok harga Rp 27 ribu untuk sekali pengantaran, Rp 122.500 untuk paket mingguan atau lima hari dan Rp 425 ribu untuk paket bulanan atau 20 hari.
”Dalam sehari Ajaib rata-rata baru melayani 10-15 pengiriman ASI. Usaha yang saya lakukan tidak semata bisnis tetapi juga mengemban misi sosial juga. Dan, ini masih awal, kita akan menjalin kerja sama dengan komunitas-komunitas ibu menyusui,” kata penyiar berita TVRI Jawa Tengah itu. Ajaib, kata dia, saat ini baru melayani pengiriman ASI seantero Kota Semarang. Segmen pasar Ajaib adalah para ibu kantoran yang memiliki balita. Daya tahan ASI yang singkat membuat maksimal pengiriman dua jam sampai ke tempat tujuan.
Agar kualitas ASI tidak berkurang, maka pengiriman dilakukan dengan sepeda motor plus kotak pendingin. Untuk menjaga kepercayaan pelanggan, imbuh dia, para kurir pun dibekali pengetahuan akan rute jalan yang harus ditempuh sehingga bisa mencari jalan yang tercepat. Selain itu setiap kendala yang dihadapi di jalan seperti macet ataupun kerusakan pada kendaraan akan selalu diinformasikan kepada pelanggan.
Namun bukan berarti usahanya ini tidak menemui kendala. ”Terkadang si ibu belum memerah susu saat kurir datang ke kantor, yang artinya akan memakan waktu. Karenanya, saya sering mengingatkan konsumen agar memerah susu sebelum kurir datang dan menitipkan pada satpam atau resepsionis kantor jika tidak berada di tempat saat kurir datang.
Toleransi menunggu susu dipatok 15 menit agar tidak terjadi keterlambatan pengantaran.” Hadirnya layanan antar jemput ASI diakui Asmanah, warga Krapyak, Semarang Barat merasa bisa lebih nyaman bekerja dan bayinya yang baru berusia tiga bulan tetap mendapatkan gizi.
”Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Disisi lain, saya harus membantu suami untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, tetapi saya juga bisa memperhatikan kebutuhan gizi anak,” ujar Asmanah yang telah memanfaatkan jasa Ajaib sejak sebulan ini, kemarin. (Muhammad Syukron-39)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar